Tuesday, December 25, 2012

PENGHAMBA HAWA NAFSU

Oleh : Ust Drs. H, Ahmad Yani

Setiap manusia pasti memiliki keinginan terhadap sesuatu. Itulah yang kemudian disebut nafsu. Pada dasarnya, manusia boleh saja memenuhi segala keinginannya selarha dibenarkan menurut "rambu-rambu" Allah dan Rasul-Nya. Sayangnya, begitu banyak di antara mereka yang tak mampu mengendalikannya.

itulah sebabnya, Islam menghasung umatnya untuk memerangi hawa nafsu. Tujuannya semata-mata untuk mengendalikan, bukan membunuhnya hingga tak memiliki lagi keinginan. Langkah tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Sebab mengumbar hawa nafsu akan berakibat fatal. Bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga keluarga dan masyarakat luas.

ia mendorong kita untuk gila harta. Untuk meraihnya, bila perlu menghalalkan segala cara. Atau bisikannya agar manusia gila kekuasaan. Betapa banyak mereka yang terkapar dalam merebut dan mempertahankannya. Allah SWT berfirman, "...Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena kamu Ingin menyimpang dari kebenaran..."(QS Imran: 135) Mengingat bahayanya, seorang Di antara sekian banyak petaka muslim mestinya tid'ak terbuai oleh yang ditimbulkannya, ada empat hal yang sangat berbahaya.

Pertama, menyimpang dari kebenaran. Hawa nafsu senantiasa menghasut manusia untuk menentang aturan Allah. Misalnya, keinginan hawa nafsu yang senantiasa memalingkannya dari kebenaran. Allah berfirman, "Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari'at (peraturan) dari urusan itu, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui," (QS al-Jaatsiyah:18)

Berbekal Kesabaran

Oleh: Ust. Asifuddin, Lc.

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh Muslim: "Apabila manusia meninggal dunia, maka amal perbuatannya terputus, kecuali tiga hal, yaitu shadaqatunjariyah, anakyang saleh yang mendoakan orang tuanya, dan ilmuyang bermanfaat. "

kita ingat sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda “Zaman menjadi semakin dekat dengan hari kiamat Dan ilmu dihilangkan oleh Allah SWT”. (Dalam riwayat lain), ilmu semakin sedikit. Ditanamkan sifat kikir dan tamak. Dan semakin merebak al-harj. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apa al-harj itu,ya Rasulullah? " Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu pembunuhan."

Hadis ini mengingatkan kepada kita, bahwa pada saat dunia mendekati zaman akhir, akan banyak terjadi fitnah pembunuhan. Fitnah salingmembunuh antar sesama muslim. Orang semakin tamak dengan dunia. Dan ilmu dunia kian langka dan semakin sedikit. Karena itu sebagaimana pernah dipesankan oleh Rasulullah SAW pada saat hajjatul wada', haji yang pertama dan terakhir kali dilaksanakan oleh Rasulullah SAW ; yaitu saat-saat Rasulullah SAV^ mendekati akhir hayatriya. Beliau berpesan kepada ;sekalian manusia. Beliau mengatakan , "Hendaknya kalian mencari ilmu, hendaklah kalian mencari ilmu" Karena ilmu ini menjadi bekal agar hidupnya selarnat di dunia dan di akhirat.

Tuesday, December 18, 2012

Hak Asasi Manusia Menurut Islam

Manusia memiliki hak al-Karomah dan al-Fadilah. Apalagi misi Rasulullah SAW adalah rahmatan Lil alamin, dimana kemaslahatan atau kesejahteraan merupakan tawaran untuk selurah umat manusia dan alam semesta. Elaborasi (pengejawantahan) misi di atas disebut sebagai usul al-Khams (lima prinsip dasar) yang melingkupi:

1. Hifdz al din: memberikan jaminan hak kepada umat Islam untuk memelihara agama dan keyakinannya (aldin). Sementara itu, Islam juga menjamin sepenuhnya atas identitas (kelompok) agama yang bersifat lintas etnis. Oleh karena itu Islam menjamin kebebasan beragama dan larangan adanya pemaksaan agama yang satu dengan agama lainny a.

2. Hifdz al-nafs wa al'irdl: memberikan jaminan hak atas setiap jiwa (nyawa) manusia, untuk tumbuh dan berkembang secara layak. Dalam hal ini Islam menuntut adanya keadilan , pemenuhan kebutuhan dasar (hak atas penghidupan), hak kemerdekaan dan keselamatan, bebas dari penganiayaan dan kesewenag- wenangan.

3. Hifdz al- aqi; adalah adanya suatu jaminan atas kebebasan berekspresi, kebebasan mimbar /kebebasan mengeluarkan opini, melakukan penelitian dan berbagai aktiiitas ilmiah. Dalam hal inijslam melarang tejradinya perusakan akal; bentuk penyiksaan, penggunaan ekstasi, minuman keras dan Jain-lain.

4. Hifdz al-nasl: merupakan jaminan atas kehidupan privasi setiap individu, , perlindungan atas profesi (pekerjaan), jaminan masa depan keturunan dan generasi penerus yang lebih baik dan berkualitas. Free-sex, zina menurut syara', homoseksual, dan sebagainya, adalah perbuatan yang dilarang karena bertentangan dengan hifdz al-nasl.

5. Hifdz a/-mal: dimaksudkan sebagai jaminan atas pemilikan harta benda, property, dan lain-lain. Dan melarang adanya tindakan mengambil hak dari harta orang lain, seperti mencuri, korupsi, monopoli,, oligopoli dan lain-lain. Lima prinsip dasar dalam al-huquq al-insaniyyah di atas sangatlah relevan dan bahkan seiring dengan prinsip-prinsip hak-hak asasi manusia (HAM), Di samping itu, Islam sebagai agama tauhid, kehadirannya di dunia tidak terlepas dari teologi pembebasan.

Tuesday, December 11, 2012

CARA BERPANDANGAN POSITIF TERHADAP TAKDIR ALLAH

Putus asa adalah hal paling tidak disukai Islam... Kita semua harus beriman kepada takdir, harus yakin bahwa semua sudah ditetapkan Allah. So berputus asa ... No way.. Agar tetap berpandangan positif akan takdir Allah kepada kita ada beberapa cara :



1. Memantapkan iman kepada Qadha dan Qadar
2. Berprasangka baik kepada Allah
3. Selalu berdoa
4. Tawakal
5. Miliki tekad kuat / tinggi
6. Sabar dan bersikap tenang
7. Optimisme + Positif Thinking
8. Terus menuntut Ilmu khususnya Ilmu agama
9. Menelaah Biografi Salaful Ummah

Wednesday, August 15, 2012

Para Ilmuwan yang Menjadi Muslim Setelah Melakukan Riset Ilmiah



"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, atau duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi". Demikian bunyi surah Ali Imron ayat 190-191.

Ayat di atas menjelaskan tentang kebesaran Allah; bahwa keberadaan dan kebesaran-Nya dapat dibuktikan melalui adanya alam semesta. Orang-orang yang berakal (ulul Albab/cendekiawan) yang disebutkan dalam ayat itu dapat membuktikan keberadaan Allah melalui penelitian terhadap ciptaan-Nya. Sehingga tidak mengherankan, tidak sedikit manusia yang pada mulanya berada dalam kejahiliyahan, akhirnya memeluk Islam dan menjadi muslim yang teguh setelah menemukan kebenaran pernyataan Alquran tentang tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta.

Dalam Alquran sendiri, meski baru diturunkan 14 abad yang lalu, sudah banyak mengungkap fakta-fakta alam semesta secara ilmiah. Satu persatu fakta-fakta itu terbuktikan kebenarannya sehingga melahirkan beragam ilmu pengetahuan.

Pada abad modern ini, pembuktian kebenaran Alquran banyak dilakukan oleh ilmuwan non-muslim. Bahkan tidak sedikit di antara mereka akhirnya yang dengan keikhlasan mengucap dua kalimat syahadat. 

1. Maurice Bucaille, masuk Islam karena jasad Fir'aun

Prof Dr Maurice Bucaille adalah adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920. Kisah di balik keputusannya masuk Islam diawali pada tahun 1975.

Pada saat itu, pemerintah Prancis menawari bantuan kepada pemerintah Mesir untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Bucaille lah yang menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan: Bagaimana jasad tersebut bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain (tengkorak bala tentara Firaun), padahal telah dikeluarkan dari laut?

Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya. Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul 'Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern', dengan judul aslinya, 'Les Momies des Pharaons et la Midecine'.

Saat menyiapkan laporan akhir, salah seorang rekannya membisikkan sesuatu di telinga Bucaille seraya berkata: "Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini".

Dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Setelah perbaikan terhadap mayat Firaun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Namun, ia masih bertanya-tanya tentang kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut.

Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa as, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut.

Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka Alquran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (QS Yunus: 92).

Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang: "Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Alquran ini".

2. Jacques Yves Costeau, di lautan terdalam menemukan Islam

Mr Jacques Yves Costeau adalah seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis yang lahir pada 11 Juni 1910. Sepanjang hidupnya ia menghabiskan waktu dengan menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia melalui stasiun tv Discovery Channel.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Sehingga seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim dan menceritakan fenomena ganjil itu kepadanya. Profesor tersebut lalu teringat ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez.

Ayat itu berbunyi: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing".

Kemudian dibacakan surat Al-Furqan ayat 53 : "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi."

Terpesonalah Mr Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Costeau pun berkata bahwa Alquran memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Tak lama, Mr Costeau memeluk Islam.

3. Demitri Bolykov, meyakini matahari akan terbit dari Barat

Sebagai seorang ahli fisika asal Ukraina, Demitri Bolykov mengatakan bahwa pintu masuk ke Islam baginya adalah fisika. Demitri tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof Nicolai Kosinikov, yang juga merupakan pakar fisika.

Teori yang dikemukan oleh Prof Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sampel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan, ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.

Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan "Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika". Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan "kekuatan penggerak" yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya intensitas daya matahari.

Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun.

Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa "gerak" perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat.

Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian.

Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam. Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima taubatnya."

4. Dr.Fidelma O’Leary, menemukan rahasia sujud dalam salat

Dr Fidelma, ahli neurologi asal Amerika Serikat mendapat hidayah saat melakukan kajian terhadap saraf otak manusia. Ketika melakukan penelitian, ia menemukan beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi secara normal.

Penasaran dengan penemuannya, ia mencoba mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu lama, penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya dia menemukan bahwa ternyata darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara sempurna kecuali ketika seseorang tersebut melakukan sujud dalam salat. Artinya, kalau manusia tidak menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal.

Rupanya memang urat saraf dalam otak tersebut hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat otak dengan mengikuti waktu salat.

Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena posisi sujud akan mengalirkan darah yang kaya oksigen secara maksimal dari jantung ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.

Setelah penelitian mengejutkan tersebut, Fidelma mencari tahu tentang Islam melalui buku-buku Islam dan diskusi dengan rekan-rekan muslimnya. Setelah mempelajari dan mendiskusikannya, ia malah merasa bahwa ajaran Islam sangat logis. Hatinya begitu tenang ketika mengkaji dan menyelami agama samawi ini.

5. Profesor William, menemukan tumbuhan yang bertasbih

Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis. 

Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yang dikatakannya.

Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam Alquran yang berbunyi:

"Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun," (QS Isra: 44).

Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris.

Selang beberapa hari setelah peristwa itu, Profesor William berceramah di Universitas Carnegie Mellon. Ia mengatakan:

"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," demikian ungkapan William.

Dikutip dari detik.com

Wednesday, July 11, 2012

RAMADHAN DATANG LAGI

Manusia memiliki watak mencintai materi (Ali Imron : 14) walaupun kesenangan materi adalah palsu dan menipu (Ali Imron : 185) dan jika dia tenggelam dalam kemateriannya maka posisinya bisa lebih rendah dari binatang (Al A'raf). Manusia harus mampu menyeimbangkan kebutuhan Jasmani dan Rohani. Saat yang paling tepat adalah di bulan Ramadhan. Bulan nan suci itu datang kembali, dimana disitu terdapat bebrbagi macam keistimewaan.

Bahkan amalan ibadah puasa yang hanya ada di bulan ramadhan sangat disanjung, Dalam hadis Qudsi Allah berkata yang artinya : "Setiap Amalan Anak Cucu Adam adalah baginya kecuali puasa. Puasa adalah Milik KU dan Aku akan langsung membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang berpuasa jangan berkata kotor dan jangan bertengkar. Bila dihina seorang atau diajak bertengkar hendaknya menjawab aku sedang puasa" (HR Bukhari Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Hiban dari Abu Hurairah)

Betapa sangat hebatnya puasa di bulan Ramadhan sangat disayangkan apabila kita semua tidak menjalaninya dengan baik dan benar. Marhaban Ramadhan, MARHABAN YA RAMADHAN